DECA PENTA ,itulah sebutan untuk kelas kami X.5 di SMAN 5 Malang .Kelas ini terbentuk sejak Juni 2012. Hari pertama sekolah tentu saja sangatlah "awkward" karena kita belum mengenal satu sama lain. Anak di sini sangatlah beragam, ada yang dari Tumpang,Turen,Landungsari,Karangploso dll. Ibarat Indonesia kita mungkin sudah 35 provinsi. Hari itu juga kita memilih ketua kelas. Karena di awal sudah ada 1 anak yang "nge-boss i" akhirnya kami semua memilih anak itu sebagai ketua kelas karena sepertinya memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, sebut saja namanya "Jeffry" (nama samaran). Setelah lama melalui hari hari bersama ,kami sudah saling mengenal satu sama lain, mengenal sifat satu sama lain,menyukai satu sama lain. Tetapi ada yang salah dengan cara berteman kita,yaitu ada yang membenci satu sama lain. Kesalahan dalam pertemanan kami inilah yang akan saya ceritakan.
Awalnya anak anak mulai tersingkir karena adanya program akselerasi dan progam kelas olimpiade.Kebetulan Jeffry sang ketua kelas masuk ke dalam program akselerasi, dengan terpaksa kami harus mengganti ketua kelas. Tidak ada angin ,tidak ada hujan tiba tiba saya dipilih oleh anak anak sebagai ketua kelas sebut saja nama saya Salman (nama samaran). Siap ataupun tidak siap ,harus siap.Setelah adanya program aksel kelas kami kehilangan 2 orang anak ,sebut saja Jeffry dan Syarif (nama samaran), dari 37 menjadi 35.
Setelah kehilangan 2 anak ,kita kehilangan 5 orang anak lagi untuk pindah ke kelas baru yaitu kelas Olimpiade. Sebut saja Aji,Nova,Nailah,Widya (nama samaran) ,mereka semua anak yang pintar dan tentunya kelas kami merasa kehilangan, semoga saja mereka bisa membanggakan sekolah kami dan tentunya kelas kami dan mantan kelas mereka yaitu Deca Penta. Sekarang dari 35 menjadi 30 anak.
Semua berjalan seperti biasa sampai akhirnya negara api menyerang. Tidak, tidak tentu saja bukan karena negara api tetapi karena mereka beranggapan bahwa orang lain memiliki sifat yang jelek, dan sang anak ini tidak suka terhadap anak tersebut. Semua seperti itu ,dan akhirnya mereka mulai membenci satu sama lain walaupun mereka tidak berbicara langsung. Mereka mulai menggolongkan diri, berkumpul dengan anak anak yang sekiranya memiliki sifat yang sama dengan dirinya.
Saya sebagai ketua kelas tidak tahu harus berbuat apa, ini pertama kali saya menjadi ketua kelas dan pertama kali saya harus mendapat masalah seperti ini. Kelas saya terkenal akan ketidakkompakan nya. Saya iri dengan kelas lain yang begitu kompaknya ,sampai sampai meluangkan waktu untuk berlibur bersama. Mungkin di dalam hati teman teman saya juga seperti itu, tetapi mereka tidak berani mengungkapkannya.
Ternyata apa yang saya perkirakan itu benar ,teman saya yang bernama Tombak (nama samaran) mengungkapkan hal tersebut, dia iri dengan kelas lain yang kompak.Tombak adalah perwakilan dari siswa laki laki. Begitu juga dengan teman saya yang lain sebut saja namanya Idzni, Nina ,Viersa ,Mita, (nama samaran) ,mereka juga ingin kompak seperti kelas lain tapi tidak berani untuk mengungkapkan .
Sampai suatu hari ada pelajaran kosong ,Kami memanfaatkan jam tersebut untuk berkumpul membicarakan hal tersebut ,yang memulai adalah Laras (nama samaran) . Ia berbicara tentang hal ini ,mengungkapkan ketidaknyamanan di kelas ini. Akhirnya Saya dan teman teman yang lain mempunyai ide untuk mulai menggabungkan semua anak dan memindah tempat duduk mereka. Kali ini kita duduk berdasarkan undian. Inilah awal dari semuanya.
Kali ini kami semua mulai menggabungkan diri ,berharap nantinya akan menjadi kelas yang kompak seperti kelas lain yang sudah memulainya dari awal. Sebenarnya semua orang memiliki kekurangan dan kelebihan satu sama lain ,di kelas ini lah kita harusnya melengkapi satu sama lain, menutupi kekurangan ,dan menonjolkan kelebihan sehingga menjadi satu kelompok orang yang sempurna. Semoga semua itu terwujud di akhir nanti ,Amin.